Rekayasa Perangkat Lunak (Software
Engineerin) memiliki beberapa proses, yaitu Waterfall Model, Rapid Application
Development (RAD) Model, Prototyping Model, Incremental Model, Spiral Model.
Nah, pada blog ini saya akan membahas tentang salah satu model dari proses
tersebut yaitu model Rapid Application Development (RAD).
Rapid Application Development (RAD)
dikenal dengan proses pengerjaannya yang cepat dan tergolong dalam teknik
incremental (bertingkat). Model RAD dipakai karena dapat dikembangkan dengan mudah
dan dapat diterima oleh konsumen, dapat menghemat waktu, biaya dan dapat
menghasilkan produk yang berkualitas. Model ini juga cocok dengan proyek dengan
skala yang besar.
Proses pengerjaan pada model ini yaitu
dengan membentuk beberapa tim, setiap tim dapat mengerjakan tugasnya
masing-masing dengan mengerti betul proses pengembangannya. Tim-tim yang sudah
diberikan tugas yang berbeda, diberikan waktu untuk menyelesaikannya dalam
waktu yang bersamaan. Jika pada salah satu tim mengalami kesalahan maka akan
dikembalikan pada tim tersebut untuk memperbaiki ulang. Apabila telah selesai
maka akan menjadi satu software yang utuh.
Model Rapid Application Development (RAD)
hampir sama dengan Model Waterfall, bedanya proses pengerjaan pada model ini
dilakukan dengan sangat cepat yang biasanya membutuhkan waktu 180 hari tetapi
dengan menggunakan model RAD hanya membutuhkan waktu 60-90 hari saja.
Model Rapid Application Development (RAD)
Adapun langkah-langkha untuk
membuat suatu software pada model ini,yaitu:
- Bussiness Modelling ( Pemodelan Bisnis )
- Data Modelling ( Pemodelan Data )
- Process Modelling ( Pemodelan Proses )
- Applocation Generation ( Pembuatan Aplikasi )
- Testing and Tumover ( Pengujian dan Pergantian )
Kelebihan
pada proses Rapid Application Development (RAD):
-
Menghemat
waktu pengembangan
-
Pengembangan siklus yang sangat cepat
-
kemungkinan
dapat menghemat biaya
-
fleksibilitas yang lebih besar
-
mengurangi manual coding
Kekurangan
pada proses Rapid Application Development (RAD):
-
cocok dengan model proyek dengan skala besar tetapi tidak
menutup kemungkinan akan memakan biaya yang besar karena banyaknya tim yang
dibentuk untuk membuat suatu software.
-
resiko yang tinggi pada model ini karena bisa saja waktu
yang telah disepakati tidak dapat dipenuhi
-
sulitnya melakukan pengukuran kemajuan proses
-
sulitnya mendapatkan kebutuhan dari user maka solusi yang
akan dibuat yaitu dengan membuatkan prototype.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar